Tahun 2025 bisa dibilang penuh euforia di pasar modal Indonesia. Dua IPO besar sukses menarik perhatian investor, yaitu PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)—anak usaha TPIA—dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), bursa kripto pertama yang tercatat di BEI. Keduanya tidak hanya mengalami kelebihan permintaan berkali-kali lipat, tetapi juga melonjak signifikan pada perdagangan perdana
Sebagai pemula yang belum mengerti, mungkin kamu bertanya-tanya: “Wah, IPO rame banget, gimana caranya supaya bisa ikut beli dari awal?” Tenang, ternyata prosesnya bukan serumit yang dibayangkan. Yuk, kita bahas langkah-langkahnya!
1. Pastikan Punya RDN (Rekening Dana Nasabah)
Langkah pertama sebelum bisa ikut IPO adalah punya rekening saham di sekuritas dan otomatis akan dibuatkan RDN (Rekening Dana Nasabah).
Pilih sekuritas yang sudah terdaftar di OJK. Rekomendasi sekuritas bisa klik https://finansialforstudent.blogspot.com/2025/06/review-aplikasi-investasi-saham-yang.html
Isi formulir pembukaan akun online (sekarang rata-rata sudah digital).
Setelah akun aktif, kamu akan punya RDN untuk menampung dana transaksi saham.
2. Akses Platform E-IPO
Sejak tahun 2020, semua IPO di Indonesia dilakukan melalui sistem E-IPO (www.e-ipo.co.id
). Ini adalah platform resmi yang dikelola BEI, KSEI, dan OJK.
Daftarkan diri kamu di situs E-IPO dengan data sesuai KTP.
Mencantumkan akun E-IPO dengan sekuritas yang kamu gunakan.
Setelah terhubung, kamu bisa lihat daftar perusahaan yang sedang IPO lengkap dengan prospektusnya.
3. Pilih Saham IPO yang Mau Dipesan
Jika ada perusahaan yang menarik—contohnya CDIA atau COIN—kamu bisa klik detailnya untuk membaca informasi harga penawaran, prospektus, hingga jadwal penawaran.
Tentukan jumlah lot yang ingin kamu pesan.
Ingat, 1 lot = 100 lembar saham.
Pastikan saldo di RDN cukup sesuai dengan jumlah pesanan.
4. Lakukan Pemesanan (Booking Order)
Masukkan jumlah lot yang diinginkan.
Sistem akan mengunci dana di RDN kamu sampai penjatahan selesai.
Jika pesanan kamu kebagian, saham akan masuk ke portofolio saat listing. Kalau tidak kebagian (karena oversubscribe), dana otomatis kembali ke RDN.
5. Tunggu Tanggal Listing
Setelah periode penawaran selesai, perusahaan akan menentukan penjatahan saham. Pada hari listing di BEI, saham tersebut akan langsung bisa diperdagangkan di pasar reguler.
Kalau kamu bisa jatah, kamu bisa jual atau tahan saham sesuai strategi.
Kalau tidak bisa, tenang, dana tetap aman di RDN.
Tips untuk Mahasiswa yang Mau Ikut IPO
Jangan FOMO: IPO memang sering naik di hari pertama, tapi tidak semua saham IPO berakhir sukses dalam jangka panjang.
Pahami prospektus: baca laporan penggunaan dana dan prospek usaha perusahaan.
Mulai kecil dulu: cukup pesan 1–2 lot untuk pengalaman pertama.
Kelola uang saku: jangan sampai uang kuliah kepake buat FOMO IPO.
Penutup
IPO CDIA dan COIN membuktikan bahwa pasar modal Indonesia semakin beragam dan menarik, dari sektor infrastruktur hingga kripto. Siswa pun bisa mengambil bagian sejak dini dengan modal yang relatif kecil.
Dengan ikut IPO, kamu bukan hanya jadi penonton hype, tapi bisa belajar langsung bagaimana proses penawaran saham berjalan. Siapa tahu, pengalaman ini jadi langkah awal untuk membangun portofolio investasi yang lebih serius di masa depan.